Postingan

Menampilkan postingan dari April 26, 2020

Shalat Tarawih Wanita

Gambar
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan di bulan Ramadhan. Karena pada asalnya wanita Muslimah lebih utama shalat di rumah. Namun di sisi lain, ada faktor-faktor lain yang disebutkan para ulama sehingga membuat ia lebih utama dilaksanakan di masjid. Keutamaan shalat tarawih Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad. Ia adalah ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan dan sangat besar pahalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Dari Abu Dzar radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً “Barangsiapa yang shalat bersama imam sampai selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk” (HR

Hukum Anak Kecil Puasa - Komik Islami

Gambar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya: “apakah anak-anak kita perintahkan untuk berpuasa walaupun usia mereka masih di bawah 15 tahun, sebagaimana diperintahkannya mereka untuk shalat?” Beliau menjawab: Benar, anak-anak yang belum baligh hendaknya diperintahkan untuk berpuasa jika mereka mampu. Sebagaimana para sahabat Nabi dahulu juga berpuasa ketika mereka masih kecil. Para ulama juga mengatakan bahwa wajib bagi para wali mereka untuk memerintahkan anak-anaknya berpuasa sejak kecil. Ini dalam rangka melatih mereka dan membuat ikatan antara mereka dengan puasa. Dan juga menerapkan landasan-landasan keislaman pada diri mereka sehingga perlahan menjadi suatu hal yang biasa bagi mereka. Namun jika puasa itu berat bagi mereka atau membahayakan diri mereka maka jangan dipaksakan. Dan saya tekankan sekali lagi terkait adanya sebagian ayah dan ibu yang melarang anak-anak mereka berpuasa padahal para sahabat radhiallahu’anhum melakukannya di masa kecil. Para ayah dan ibu tersebut ber

Kisah Sahabat Zaid Bin Tsabit Al Anshary

Gambar
Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu adalah seorang sahabat Anshar. Ia dipilih sebagai ketua tim pembukuan Alquran di Abu Bakar dan di zaman Utsman bin Affan. Amanah yang besar itu tentu menunjukkan sebesar apa kapasitas dan kedudukan beliau dalam Islam dan sejarah umat Islam. Asal-Usulnya Beliau adalah Zaid bin Tsabit bin adh-Dhahak al-Anshari. Ia berasal dari Bani Najjar yang merupakan keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah. Saat Rasulullah tiba di Madinah, kondisi Zaid kala itu adalah seorang anak yatim. Ayahnya wafat pada Perang Bu’ats. Di tahun pertama hijrah itu, usia Zaid tidak lebih dari 11 tahun. Ia memeluk Islam bersama keluarganya. Rasulullah pun mendoakan keberkahan untuknya. Kesungguhan Zaid Sewaktu kecil, ia bersama orang-orang dewasa berangkat menemui Rasulullah untuk turut serta dalam Perang Badar. Tapi, Rasulullah tidak mengizinkannya karena ia terlalu muda dan badannya pun masih kecil. Tidak menyerah karena ditolak saat Perang Badar, saat Rasulullah

Kisah Sahabat Zaid bin Haritsah

Gambar
Zaid bin Haritsah adalah salah satu orang pertama yang memeluk Islam. Ia merupakan sahabat sekaligus putera angkat Nabi Muhammad Saw. Zaid juga satu-satunya sahabat Nabi yang namanya diabadikan dalam Al-Quran. Meski Al-Quran mengabadikan peristiwa beberapa sahabat seperti Abu Bakar dan Umar bin Khatab, tetapi nama mereka tidak disebut langsung. “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya, “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah,” sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterin

Kisah Sahabat Zaid Al Khair

Gambar
Biasanya, kisah shahabat nabi memiliki plot yang agak mirip. Awalnya memusuhi Islam, lalu datang hidayah dan selanjutnya berbalik secara drastis menjadi pembela Islam. Meski cahaya Islam telah menaungi, tapi tidak sedikit yang senantiasa dihantui kenangan hitam di masa jahiliyah. Seperti Umar bin Khattab yang selalu teringat anak putrinya yang telah ia bunuh atau Abu Sufyan al Haritsi yang terus saja menyesali permusuhannya pada Islam di masa lalu. Tapi diantara shahabat nabi yang lain, tidak sedikit pula yang “dari sana”nya memang orang baik-baik.  Misalnya, tiga orang shahabat Nabi yang bernama “Zaid”; Zaid bin Haritsah yang menjadi budak pertama yang masuk Islam, Zaid bin Tsabit yang sejak kecil masuk Islam, dan yang terakhir adalah Zaid bin Muhalhil yang sejak masa jahiliyahnya sudah terkenal sebagai seorang yang penyayang. Nah kisah kali ini adalah kisah Zaid bin Muhalhil. Dulu dia dijuluki Zaid al Khail, Zaid sang Kuda jantan. Sebuah julukan yang mengisyaratkankemuliaan dan kebai

Kisah Sahabat Wahsy Bin Harb

Gambar
Semasa jahiliyahnya, Wahsyi –budak berkulit hitam yang merupakan penombak ulung – berhasil menombak Hamzah, paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memiliki julukan Asadullah (singa Allah). Namun ketika ia telah berislam, ia membunuh Musailamah Al-Kadzdzab sang Nabi palsu. Wahsyi bin Harb dikenal juga dengan Abu Dasamah. Dia adalah hamba sahaya Jubair bin Muth’im, seorang bangsawan Quraisy. Pamannya, Thu’aimah bin Adi, tewas dalam Perang Badar di tangan Hamzah bin Abdul Muthalib. Dia sangat sedih dan geram dengan kematian pamannya itu. Ia senantiasa menunggu waktu yang tepat untuk membalas dendam. Tidak beberapa lama kemudian, kaum Quraisy mengambil keputusan untuk pergi ke Uhud guna menghukum Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya yang telah membunuh kawan-kawan mereka pada saat Perang Badar. Dibentuklah sebuah pasukan besar yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Abu Sufyan memutuskan untuk mengikutsertakan para wanita, yang keluarga mereka telah terbun

Kisah Sahabat Utsman bin Affan

Gambar
Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu. Utsman bin Affan 574-656 / 12 Dzulhijjah 35 H; umur 81–82 tahun) adalah sahabat Nabi Muhammad yang termasuk Khulafatu Rosyiddin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Usman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah, ia

Kisah Sahabat Utbah bin Ghazwan

Gambar
Utbah bin Ghazwan adalah seorang Muhajirin yang termasuk angkatan pertama masuk Islam. Sejak memeluk ajaran Islam, Utbah bertekad untuk tetap berpegang teguh pada agamanya. Utbah adalah salah seorang muslim yang ikut berhijrah ke Habsyah. Namun, ia tidak tinggal lama di wilayah itu. Ia kembali Ke Mekkah karena ia begitu rindu kepada Rasulullah, setelah beberapa  lama, ia hijrah ke Madinah. Utbah adalah salah seorang pemanah terbaik di antara kaum muslim saat itu. Anak  panah yang dilepaskannya selalu tepat  mengenai sasaran. Ia juga menggunakan tombak dengan baik. Keahliannya telah berperan besar dalam menumpas musuh Allah. Hal itu, ia lakukan semasa Rasulullah masih hidup dan masa Rasulullah telah wafat. Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Utbah diperintahkan untuk membebaskan  wilayah ubullah dari tentara Persia. Umar melepas pasukan Utbah yang jumlahnya sedikit dengan memintanya untuk selalu tabah menghadapi musuh dan bertakwa kepada Allah swt. Sekalipun jumlahnya sedikit, pasu

Kisah Sahabat Usaid bin Al Hudhair

Gambar
Usaid bin Hudhair Al Ausi radhiyallahu ‘anhu adalah seorang shahabat Nabi yang mulia dan merupakan pemuka kabilah Aus di Madinah, baik sebelum dia berislam maupun sesudahnya. Ia mewarisi posisi kepemimpinan ini dari ayahnya. Usaid juga merupakan sosok yang berkepribadian lurus, bersih dan teguh, serta memiliki pandangan yang tajam. Di masa jahiliah, ia dinilai layak mendapatkan julukan Al Kamil (perfeck/ideal)[1] seperti ayahnya. Rantai nasab beliau adalah Usaid bin Hudhair bin Simak bin ‘Atik bin Imriil Qais bin Zaid bin Abdil Asyhal bin Jusyam bin Al Harits bin Al Khazraj bin ‘Amr bin Malik bin Al Aus. Setidaknya ada lima pendapat tentang kuniah beliau, namun menurut pendapat yang paling masyhur beliau ber-kuniah Abu Yahya. Ibunda beliau adalah Ummu Usaid binti An Nu’man bin Imriil Qais bin Zaid bin Abdil Asyhal. Ayah beliau, yang disebut dengan Hudhair Al Kataib, adalah salah satu bangsawan Arab di masa jahiliah dan termasuk petempur-petempur Arab yang tangguh. Dialah kesatria berku

Kisah Sahabat Uqbah bin Amir Al Juhany

Gambar
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tiba di pinggir kota Madinah sesudah lama menanggung luka. Penduduk Madinah berdesak-desakan di jalan-jalan dan di loteng-loteng rumah, menyambut kedatangan beliau, sambil mengucapkan tahlil dan takbir, menunjukkan kegembiraan mereka bertemu dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar Shiddiq. Gadis-gadis remaja keluar membawa rebana, dengan pandangan mata penuh kerinduan sambil menyanyikan lagu merdu : Telah muncul purnama raya di tengah-tengah kita, Dari celah-celah gunung terlewati, Kami wajib bersyukur, Atas da’wahnya menyembah Allah. Arak-arakan mengiringi Rasulullah yang berjalan perlahan-lahan di antara barisan orang-orang banyak, dikelilingi hati dan penuh rindu serta curahan air mata bahagia. Tetapi sayang, Uqbah bin Amir Al Juhani tidak menyaksikan pawai bahagia menyambut kedatangan Rasulullah tersebut. Dia tidak beruntung datang bersama orang banyak, karena ketika itu dia pergi ke gurun pasir mengembalakan domba-dombanya. Dia takut domb

Kisah Sahabat Umair bin Sa’d Al Anshary

Gambar
Bocah yang bernama Umair bin Sa’ad al-Anshari telah merasakan hidup sebagai yatim dan orang miskin sejak kecilnya. Ayahnya telah kembali ke pangkuan Tuhan tanpa meninggalkan harta atau orang yang akan membiayainya. Namun ibunya berhasil untuk menikah lagi dengan seorang hartawan dari suku Aus yang dikenal dengan Al-Julas bi Suwaid. Pria ini kemudian menanggung biaya hidup Umair dan menjadikan ia sebagai anggota keluarga. Umair merasakan kebaikan, asuhan dan perasaan lembut yang dimiliki Al-Julas sehingga membuatnya terlupa bahwa dia adalah seorang yatim. Umair mencintai Al-Julas seperti ayahnya sendiri. Sebagaimana Al-Julas mencintai Umair seperti layaknya seorang anaknya. Semakin Umair bertambah dewasa, maka Al-Julas semakin cinta kepadanya. Sebab Al-Julas mendapati bahwa Umair memiliki tanda-tanda kecerdasan dan kemuliaan yang terlihat dari setiap amalnya. Ia juga memiliki sifat amanah, jujur yang terlihat dari perilakunya. *** Pemuda yang bernama Umair memeluk Islam pada saat ia mas

Kisah Sahabat Tsumamah bin Utsal

Gambar
Seorang pemuda pernah bertanya kepada al-Syaikh al-Qadhi Taqiyyuddin an-Nabhani rahimahullah terkait dengan kunci sukses dalam sebuah aktivitas. Kemudian beliau memberikan tiga pesan: (1) al-iman/al-tsiqah bil fikrah (keyakinan kepada fikrah/gagasan); (2) al-jiddiyyah (keseriusan dan kesungguhan mewujudkan gagasan); dan (3) al-mutaba’ah (monitoring aktivitas sampai terealisasi dengan benar). Keyakinan pada gagasan yang dibawa adalah perkara yang amat penting. Contoh terbaik dalam ini adalah Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka begitu yakin atas ajaran baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ. Sayyiduna Ali misalnya, saat berhadap dengan kafir Quraisy menyimpan satu keyakinan: bahwa saya akan mengalahkan kamu. Juga mentransfer keyakinan tersebut kepada lawan: bahwa kamu akan saya kalahkan. Kepercayaan diri ini akan terefleksi dalam tindakan. Kesungguhan dalam mewujudkan fikrah juga bisa kita lihat dalam diri para sahabat Nabi. Termasuk di antaranya adalah Tsumamah bin Utsal al-Hanafi ( ث

Visitor

Online

Related Post